TUd5BSO0BSA6Gfz9TUOlGUW5GA==

Cara budidaya semangka tanpa biji!!!

 


Koranupdate.com - Buah semangka (Citrullus lanatus) merupakan salah satu tanaman merambat dari Afrika bagian selatan. Buah yang termasuk dalam keluarga Citrullus ini tumbuh di daerah dengan iklim tropis dan cuaca yang cenderung hangat. Buah semangka masih sekerabat dengan labu-labuan (Curcubitaceae), melon (Cucumis melo) dan ketimun (Cucumis sativus).

Selain kaya akan vitamin dan mineral yang baik bagi tubuh, semangka juga terkenal akan beberapa khasiatnya, seperti dapat mencegah penyakit asma, menurunkan tekanan darah, serta mengatasi sembelit. Kandungan likopen yang terkandung di dalam buah semangka mampu menyehatkan jantung dan berperan sebagai anti-inflamasi.


Berikut beberapa cara dilakukan dalam menanam buah semangka

  • Persiapan Penanaman

Persyaratan untuk penanaman buah semangka terdiri dari beberapa hal, salah satunya adalah pemilihan jenis benih yang akan digunakan. Terdapat dua jenis benih yang umum digunakan, yaitu benih triploid (tanpa biji) dengan kulit biji yang sangat keras dan benih haploid (berbiji). Benih tersebut yang akan menentukan apakah tanaman buah semangka dapat tumbuh dengan baik atau tidak.

Pada persiapan benih, pilih benih jenis hasploid lebih mudah untuk disemai karena bijinya tidak keras sehinga mudah membelah pada waktu berkecambah. Sedangkan, benih triploid perlu diberikan sayatan agar dapat berkecambah dengan baik.

Teknik penyemaian benih dapat dilakukan dengan membungkus benih dengan kain lalu direndam dengan larutan solbi agro sebanyak 5 centimeter per liter air selama 10 jam. Kemudian, benih diperam dalam kertas sampul berwarna coklat atau koran selama 1 sampai 2 hari. Benih yang mulai tumbuh akar dapat dipindahkan ke persemaian.

Proses penyemaian dapat dilakukan dengan meletakkan kantong persemaian secara berderet agar terpapar sinar matahari penuh dan diberi perlindungan plastik transparan yang serupa dengan rumah kaca mini. Pemupukan dilakukan melalui daun secara rutin setiap 3 hari sekali. Setelah usia 14 hari, benih-benih tersebut dipindahkan ke lapangan media tanam.

  • Pengolahan Media Tanam

Persiapan lahan adalah tahap penting dalam budidaya buah semangka. Bila area yang digunakan merupakan bekas perkebunan, maka perlu dibersihkan dari tanaman sebelumnya yang masih tumbuh, hama yang ada, dan segala jenis batu-batuan yang menghalangi.

Selanjutnya, pengolahan tanah perlu dilakukan dengan membajak atau mencangkul untuk mendapatkan struktur tanah yang gembur. Selain itu, taburkan pupuk kandang atau kompos sekitar 20 ton per hektar. Kapur dan dolomit juga perlu ditaburkan apabila tingkat keasaman tanah tidak sesuai dengan syarat pertumbuhan tanaman.

Langkah selanjutnya yang dilakukan yaitu pembentukan bedengan untuk memudahkan aliran air dalam tanah melalui saluran drainase yang dibuat. Lebar bedengan dubuat sekitar 7 sampai 8 meter dengan ketebalan dan tinggi yang disesuaikan.

Pemupukan dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk organik dan pupuk buatan. Pupuk kandang berguna untuk bantu memperbaiki kondisi tanah yang kurang subur. Selain itu, campurkan sebanyak 1 persen obat anti hama penggerek batang guna mencegah serangan hama pada tanaman.

  • Teknik Penanaman

Penentuan pola tanam merupakan faktor penting dalam penanaman buah semangka. Tanaman semangka merupakan tanaman semusim yang ditanam dengan pola tanam polikultur, yakni pola tanam dengan membudidayakan berbagai jenis tanaman di lahan yang sama.

Cara penanaman buah semangka disarankan untuk membuat bedengan terlebih dahulu. Lubangi bedengan semingu sebelum tanaman disemai, lalu pindahkan sebagai tempat bibit. Kedalaman yang dianjurkan adalah sekitar 10 centimeter dengan jarak sekitar 100 centimeter. 

  • Pemeliharaan Tanaman

Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan dalam pemeiliharaan tanaman buah semangka.

  1. Penyulaman, yaitu proses penggantian bibit yang tidak tumbuh dengan sehat atau mati. Proses ini sebaiknya dilakukan pada usia tanaman sekitar 3 sampai 10 hari sejak masa tanam.
  2. Pemangkasan, yakni upaya mengurangi serangan hama dan penyakit dengan membuang cabang yang tidak tumbuh dengan sempurna.
  3. Sanitasi, yaitu proses yang meliputi pengendalian genangan air hujan, mencabut gulma, serta membersihkan cabang bekas pemangkasan.
  4. Pengairan tanaman, semangka perlu dilakukan secara teratur. Meskipun semangka termasuk tumbuhan yang tidak terlalu membutuhkan banyak asupan air, namun tanaman ini perlu disiram secara rutin ketika mendekati waktu berbunga, setidaknya setiap hari. Sebaliknya, saat bunga pada tanaman ini sudah mekar, pengairan harus dihentikan terlebih dahulu.
  5. Pemupukan, yang perlu dilakukan secara bertahap. Pertama, dilakukan 5 hari setelah masa tanam dengan pupuk NPK dan ZK, perbandingan 3:1 dalam 200 liter air. Kedua, dilakukan saat tanaman berusia 15 hari setelah tanam dengan pupuk NPK dan ZK, perbandingan 2:1 dalam 200 liter air. Ketiga, pupuk tambahan diberikan saat usia tanaman mencapai 30 hari setelah tanam dengan pupuk NPK sebanyak 4 kilogram dalam 200 liter air.
  6. Pemeliharaan, buah semangka meliputi beberapa langkah. Pertama, proses seleksi dengan memangkas buah yang tidak berkualitas. Kedua, proses pembalikan buah dengan membalikkan posisi semangka seperti semula untuk mencegah kelembapan yang berlebihan pada satu sisi buah.
  7. Pengendalian hama dan penyakit, tanaman semangka, seperti pecah daging, busuk ujung buah, dan buah tidak manis, dapat dilakukan dengan pemeliharaan secara optimal, mulai dari penyulaman dan pemeliharaan buah.

Demikian beberapa langkah dalam budidaya tanaman semangka. Meskipun tanaman semangka tergolong mudah dalam pertumbuhannya, tetapi tanaman ini perlu dipelihara dengan baik. Disarankan untuk melakukan pemeliharaan secara rutin agar memberikan hasil panen yang berkualitas super atau unggul.

Type above and press Enter to search.