TUd5BSO0BSA6Gfz9TUOlGUW5GA==

Cara budidaya lobster air tawar!!!

 


Koranupdate.com - Banyak bisnis yang dapat Anda geluti, misalnya budidaya lobster air tawar. Saat ini, lobster menjadi komoditas perikanan yang menjanjikan. Hal tersebut dikarenakan segmen pasarnya sangat luas. 

Sebagaimana diketahui, lobster menjadi salah satu santapan favorit banyak orang. Puluhan hingga ratusan kilo lobster dapat habis sehari. Harga perkilonya juga tinggi, yakni berada di angka Rp 180 ribuan sampai Rp 300 ribu. Anda dapat membayangkan jika dibeli dalam jumlah banyak, kan?

Maka dari itu, Anda harus memulai budidaya lobster air tawar dari sekarang. Untuk memulai budidaya lobster air tawar, modal yang harus Anda siapkan di awal adalah sekitar 15-20 juta.

Kalau Anda melakukannya dengan baik, bahkan dalam sekali panen akan bisa balik modal.
Tidak membutuhkan lahan besar, bahkan Anda dapat melakukannya di rumah dengan lapak kecil terlebih dahulu.  


Cara budidaya lobster air tawar berikut ini


  • Jenis Lobster Air Tawar

Tidak semua jenis lobster air tawar dapat dikembangbiakkan di Indonesia. Berikut ini adalah jenis lobster yang dapat Anda pilih:

Red Claw (Lobster Capit Merah). Sesuai namanya, warna capitnya kemerahan. Jenis ini paling sering dibudidayakan di Indonesia.

Yabby, adalah jenis lobster berukuran besar. Dapat mencapai 400 gram untuk 1 lobster saja.
Red Swamp Crayfish, adalah jenis lobster air tawar yang ukurannya relatif lebih kecil. Ukurannya kurang lebih 50 gram untuk satu lobster.

  • Wadah yang Digunakan

Ada beberapa wadah yang dapat Anda gunakan untuk budidaya lobster air tawar. Biasanya yang digunakan adalah kolam semen. Tetapi jika lahan Anda sempit di rumah, dapat menggunakan akuarium, bak plastik atau kolam fiberglass. Apapun wadahnya, pastikan tidak terkontaminasi bahan kimia berbahaya. Selain itu, Anda juga harus rajin membersihkannya secara berkala.

  • Kualitas Air Tawar

Cara budidaya lobster air tawar ketiga adalah memperhatikan kualitas airnya. Ada 3 jenis air yang bisa digunakan yaitu air tanah, air PAM dan air sungai.

Jika menggunakan air tanah, sebaiknya Anda endap dulu selama 24 jam supaya kadar oksigen di dalam air meningkat. Tidak hanya itu, air tanah juga memiliki tingkat keasaman (pH) yang cenderung tinggi. Anda dapat menggunakan tawas, daun ketapang, asam klorida, dan natrium bisulfat untuk menurunkan pH-nya.

Sementara air PAM memiliki tingkat keasaman yang stabil. Hanya saja, zat klorin dan kaporit pada air PAM sangat tinggi sehingga dapat membahayakan lobster-lobster tersebut. Untuk membantu mengurangi zat-zat tadi, Anda dapat memasukkan suplemen ke dalam air. Biarkan air selama beberapa hari dan baru masukkan lobster.

Anda juga harus mengganti air dan membersihkan pipa paralon secara berkala, misalnya 2-3 hari sekali.

  • Hindari dari Hama

Hama yang paling sering menyerang budidaya lobster air tawar adalah kucing liar dan tikus. Meski berada di dalam air, tetapi mereka tetap dapat mengacak-acak isi wadah. Akibatnya, kemungkinan besar proses budidaya bisa terganggu. Maka dari itu, sebaiknya wadah lobster air tawar ini aman dari hama-hama tersebut. 

  • Memilih Induk

Jika proses wadah, air dan hama sudah terlewati. Kini adalah proses pemilihan induk untuk dikawinkan. Ya, hasil anakan sangat dipengaruhi oleh kualitas induk. Pemilihan dapat dilihat dari sejumlah cara seperti yang paling cepat pertumbuhannya. Kemudian yang memiliki nafsu makan besar dan bergerak lincah. 

Jika Anda sudah menemukan calon induk yang cocok, rawat selama 6 bulan hingga panjangnya minimal 10 cm. Berat jantan dan betina pun memiliki ideal, yakni 62 sampai 64 gram.

Sangat disarankan untuk tidak memilih yang berkepala besar namun bertubuh kecil. Hal tersebut dikarenakan lobster cenderung tidak nafsu makan.

  • Proses Kawin

Setelah 6 bulan dan berat sudah sampai ideal, biasanya indukan akan menunjukkan ciri khas untuk siap dikawinkan yaitu terdapat bercak merah pada capitnya. Untuk prosesnya dapat dilihat di bawah ini:

Siapkan tempat tersembunyi sesuai dengan ukuran jantan dan betina. Kira-kira ukurannya adalah 25 cm pipa paralon. Tetapi sebenarnya hal tersebut tergantung dari banyaknya indukan yang ingin dikawinkan. Semakin banyak maka harus semakin panjang.

Jika sudah, biarkan mereka melakukan pemijahan kurang lebih 2-3 minggu. Anda tetap memantau dan memberi pakan setiap hari
Saat terlihat lobster betina sudah bertelur, segera pindahkan lobster jantan ke kolam semula. Sementara induk betina bersama telurnya dipindahkan ke kolam terpisah.

  • Pasca Bertelur

Setelah dipindahkan ke kolam/akuarium terpisah, sediakan juga paralon untuk persembunyian betina atau tempat untuk menetasnya telur. 

Selama proses pengeraman, Anda harus menjaga suhu air dengan baik. Hal tersebut dikarenakan telur sangat sensitif dengan perubahan suhu. 

Untuk berapa lamanya proses penetasan, biasanya kurang lebih 1 bulan. Di minggu pertama, telur berbentuk buat dan masih kuning. Kemudian, di minggu selanjutnya telur akan berubah menjadi coklat kehitaman. Akan tampak bagian tubuh seperti mata dan kaki. Saat masuk minggu terakhir, benih akan sempurna menetas. 

  • Memelihara Benih

Benih yang sudah menetas dipelihara dalam kolam/akuarium penetasan selama kurang lebih 15 hari. Pada hari ke-10, benih sudah terlihat dewasa dengan terlihatnya cangkang kepala dan cangkang tubuh.

Kalau sudah begitu, Anda dapat memberikan pakan pada benih berupa cacing sutra, daging udang yang dihaluskan atau tepung kacang. 

Benih dapat dikatakan panen jika sudah berumur 150 hari atau sekitar 5-6 bulan, dengan panjang 5 cm. Mengenai induk betina, jika benih sudah bisa lepas dari induknya segera pindahkan ke kolam pemeliharaan induk. Berikan protein lebih sampai siap ke proses kawin berikutnya.

Type above and press Enter to search.