TUd5BSO0BSA6Gfz9TUOlGUW5GA==

Simak Tips dari Pakar IT agar Manusia Tak Mudah Tergantikan di Era Kecerdasan Buatan, Robot AI!!!

 


Simak Tips dari Pakar IT agar Manusia Tak Mudah Tergantikan di Era Kecerdasan Buatan

Koranupdate.com - Adopsi kecerdasan buatan atau dikenal juga dengan kecerdasan buatan meningkat secara signifikan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini juga dipandang positif karena dapat menandakan kecepatan transformasi digital di Indonesia.

Penggunaan kecerdasan buatan juga sedang digalakkan di berbagai bidang, mulai dari keuangan, kesehatan, transportasi dan logistik, pendidikan, kota pintar, dll. 

Namun tidak dapat dipungkiri bahwa pengadopsian AI membawa kekhawatiran tersendiri bagi sebagian orang. Pasalnya, AI diharapkan bisa menggantikan banyak peran dan profesi manusia.

Kecerdasan buatan mampu melakukan tugas keuangan tertentu lebih efisien daripada manusia, seperti mengelola portofolio investasi, menganalisis data keuangan, dan mengelola risiko.

Peran asisten pribadi secara bertahap dapat digantikan oleh asisten virtual seperti Siri atau Google Assistant. Itu karena asisten pintar ini dapat membantu Anda mengatur jadwal, mengingatkan Anda tentang acara, mencari informasi, dan menjawab pertanyaan sederhana. Hal ini diterima oleh Ferry Sutanto, CEO G2Academy. FYI: G2Academy adalah akademi teknologi digital dan penyedia solusi teknologi digital yang inovatif. Ferry mempresentasikan studi McKinsey Global Institute (MGI) 2017 berjudul Pekerjaan Hilang, Pekerjaan Diperoleh:
Apa arti pekerjaan di masa depan untuk pekerjaan, keterampilan, dan gaji."

Kajian tersebut menyimpulkan bahwa perubahan teknologi, termasuk pengenalan kecerdasan buatan, akan mempengaruhi berbagai pekerjaan di masa depan.

Menurut penelitian, sekitar 50 persen atau hingga 375 juta pekerjaan akan hilang di seluruh dunia karena otomatisasi dan robotika.

Namun, banyak pekerjaan baru juga diciptakan, yang menciptakan kebutuhan untuk penyesuaian dan menyebabkan perubahan keterampilan profesional. 

Persiapkan Langkah Cerdas agar Tetap Bisa Bersaing di Era Kecerdasan Buatan


“Daripada puas dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan AI, masyarakat justru harus mengambil langkah cerdas untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dari AI,” ujar Ferry.

Ia juga menegaskan bahwa masih banyak isu atau batasan yang belum bisa dikerjakan oleh AI, setidaknya untuk saat ini di Indonesia. "Kita harus lebih kompeten," katanya.

Pakar teknologi digital ini juga membagikan beberapa tips untuk membantu orang memaksimalkan potensi dirinya untuk berkolaborasi dengan AI dan tidak mudah tergantikan oleh AI. 

1. Ikuti terus perkembangan AI secara umum, terutama di bidang atau bidang yang diminati
  • Dengan terus mengikuti perkembangan, AI lebih mudah dikenali dan dipahami peran AI, termasuk keterbatasan AI.

2. Memperkuat pemahaman yang mendalam tentang konteks dan makna
  • Saat ini, AI dapat memproses dan menganalisis data dalam skala besar, tetapi masih kesulitan untuk memahami konteks dan makna yang lebih dalam, terutama dalam bahasa manusia yang kompleks.

3. Terus tingkatkan kreativitas dan keterampilan interpersonal Anda
  • Karena kecerdasan buatan belum mampu menunjukkan kreativitas dan empati sebagaimana manusia. AI tidak dapat menghasilkan karya seni asli atau secara spontan memahami emosi dan perasaan manusia. 

Tips Selanjutnya


4. Secara terus-menerus melatih keterampilan kepemimpinan dan pengambilan keputusan yang efektif
  • Seseorang dapat belajar dari pengalaman dan membuat generalisasi yang berguna tentang situasi yang belum pernah mereka alami. Pada saat yang sama, AI saat ini masih sulit untuk belajar dengan cara yang sama dalam situasi yang tidak terduga.
  • Kecerdasan buatan masih cenderung mengikuti aturan dan pola yang terprogram, tetapi tidak mampu membangkitkan pemikiran kritis atau membuat keputusan yang membutuhkan pemikiran canggih dan penilaian kompleks.

5. Meningkatkan keterampilan sendiri di bidang teknologi digital
  • Kita tidak dapat memahami perkembangan kecerdasan buatan kecuali kita mengubah dan mengontrol perkembangan komputasi dan teknologi digital secara digital.
  • Di sisi lain, meskipun kecerdasan buatan merupakan teknologi yang berpotensi menggantikan pekerjaan manusia, namun juga dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi analis data, pengembang, dan profesional kecerdasan buatan. 

Type above and press Enter to search.